Cari Blog Ini

SEJARAH JUJITSU DI KEDIRI

Minggu, 06 Maret 2011

Club Jiu-jitsu seIndonesia

 Pada masa penjajahan Belanda antara tahun 1930 s.d 1937 ada seseorang keturunan Cina yang mengadakan latian Jiu-jitsu di daerah Kota Jakarta di suatau tempat yang disebut MOLEN FLIET yang kemudian berubah fungsinya menjadi toko barang dengan nama POLIM.
Pada tahun 1948 bapak Ferry Sonneville sudah melatih Jiu-jitsu di Jln.Krekot No.42 hingga tahun 1955. Pada saat beliau melanjutkan pendidikannya di negri belanda pada tahun 1955, kegiatan latian Jiu-jitsu dilanjutkan oleh M.a affendi hingga beliau meninggal dunia pada tahun 1987 sebagai ketua Jiu-jitsu Club Indonesia sedangkan Ketua Umum nya adalah masih tetap dijabat oleh Bapak Drs.Ferry Sonneville hingga saat ini. Pada sekitar tahun 1955 Organisasi Jiu-jitsu masih bersatu dengan Judo dengan nama Jiu-jitsu & Judo Association Djakrta (JAD) yang kemudian diadakan pemisahan organisasi sntara jiu-jitsu dan Judo. 

Jiu-jitsu Club Djakarta (JCD) pada tanggal 11 Desember 1955. Karena adanya perkembangan Jiu-jitsu di beberapa tempat seperti halnya di Yogyakarta, Puwokerto, Palembang, dan Medan maka nama JCD menjadi Jiu-jitsu Club Indonesia (JCI).

   Keberadaan JCI pada saat ini telah mendapatkan pengakuan dari organisai Jiu-jitsu Internasional yaitu World
Keberadaan JCI pada saat ini telah mendapat pengakuan dari organisasi Jiu Jitsu International yaitu World Ju Jitsu Federation yang berpusat di Liverpool, Inggris. Terbukti dengan diangkatnya beberapa orang anggota JCI dengan tingkatan DAN V dan DAN IV oleh WJJF.



PORBIKAWA

PORBIKAWA (Persatuan Olahraga Beladiri Ishikawa)didirikan oleh Murid Tunggal Master Yoshen Ishikawa yaitu Bp. Tan Sing Tjay (Soetikno) pada tahun 1949 dengan nama Ishikawa Jiu Jitsu Club.
Perguruan PORBIKAWA telah mengembangkan berbagai teknik beladiri baru yang disesuaikan dengan bangsa Indonesia, misalnya dengan mengkombinasikan teknik-teknik dari beladiri lain kedalam silabusnya dan menciptakan teknik-teknik baru yang lebih sesuai dengan situasi pembelaan diri di Indonesia. Sehingga disebut sebagai perguruan yang independen dan tidak terikat dengan tradisi dari negara asal Jujutsu (Jepang). Pada perkembangannya Jujitsu Porbikawa berafiliasi dengan Karate.



INSTITUTE JUJUTSU INDONESIA (IJI)


Beladiri Jiu Jitsu khususnya aliran Kyushin - Ryu( I Kyushin Ryu ) masuk ke Indonesia pada saat sekitar pergolakan Perang Dunia II, yaitu pada tahun 1942 yang dibawa oleh tentara Jepang bernama Ishikawa.
Ishikawa mewariskan ilmunya kepada R. Soetopo yang kemudian menurunkan kepada Drs. Firman Sitompul, Brigjen ( Pol ) Drs. DPM Sitompul SH,MH , Drs. Heru Noercahyo. MM , Drs Bambang Soeprijanto, Mayor ( Pol ) Drs. Heru Winoto. Beliau - beliau inilah penggerak berkembangnya Jiu Jitsu di tanah air hingga kini.
Pada tahun 1981 diadakan demontrasi bela diri Jiu Jitsu di PTIK Jakarta oleh ahli Jiu Jitsu Indonesia yang akhirnya mendapat penghargaan (pengakuan)  dari Kedutaan besar Jepang di Jakarta. Di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian pada tanggal 23 Juni 1982 seorang alumni Mahasiswa PTIK bernama : Kapten Pol. Drs. Adityawarman ( Sabuk Coklat Kyu I ) telah berhasil mempertunjukkan pukulan memakai tenaga dalam Jiu Jitsu terhadap tumpukan batu bata merah sejumlah 34 ( tiga puluh empat ) ± 1,5 Meter dapat dipukul pecah semua dan hal tersebut telah disiarkan lewat televisi pada siaran Hankam.
Mahasiswa - mahasiswa PTIK angkatan XVII / Widya Bhakti pada tingkat sabuk Biru atau Kyu 2, telah mampu memukul pecah susunan batu bata sebanyak 17 ( tujuh belas ) tumpukan dilakukan oleh Kapten Pol A. Simanjutak ( tanggal 2 Nopember 1982 ). Disamping hal tersebut di atas bela diri Jiu Jitsu juga mempunyai tehnik beladiri khusus yang berguna untuk Polisi dan sudah di uji coba di PTIK.

GOSHINBUDO JUJUTSU INDONESIA (GBI)
Goshinbudo Jujutsu didirikan oleh C.A. TAMAN, seorang SHIHAN (Master Instructor/Guru Besar) yang belajar langsung dari RYUSO (pendiri aliran) di Jepang, yaitu GRAND MASTER OTSUKA HIRONORI, dan juga dari SASAKI TAKASHI sensei. Dibawah asuhan Grand Master, Bapak C.A. Taman mempelajari teknik-teknik OKINAWAN KARATE dan JUJUTSU aliran SHINDO YOSHIN-RYU yang digabungkan didalam perguruan WADOKAI.
Bapak Taman mendirikan WADOKAI cabang Indonesia pada tahun 1968, kemudian pada tahun 1997 mengizinkan berdirinya GBI CLUB, dan pada tahun 2004 memerintahkan GBI CLUB untuk memberikan pengajaran JUJUTSU kepada bangsa Indonesia, terutama anggota WADOKAI.


Perguruan Goshinbudo Jujutsu Indonesia (GBI) berafiliasi dengan JKF-Wadokai (beraliran Wado) dan Sekai Dentokan Renmei (beraliran Hakko-ryu). Goshinbudo Jujutsu Indonesia beraliran Jujutsu tradisional/murni, karena gerakannya didasarkan pada teknik-teknik Jujutsu Jepang sesuai aslinya, tanpa perubahan atau inovasi lokal dari anggota-anggota yang ada di Indonesia.

Di Goshinbudo Jujutsu Indonesia, diajarkan waza (teknik) yang berasal dari Hakko-ryu Jujutsu, Wado-ryu dan Yoshin-ryu Jujutsu.Karena itu Goshinbudo Jujutsu Indonesia disebut sebagai Jujutsu tradisional atau "ortodoks".


Tidak ada komentar:

Posting Komentar